Pembalikan Kemiskinan Global yang Berisiko: Krisis yang Membayangi

7

Kemajuan yang telah dicapai umat manusia dalam melawan kemiskinan ekstrem – salah satu pencapaian paling signifikan dalam sejarah – kini terancam, dan berpotensi membalikkan kemajuan yang telah dicapai selama beberapa dekade. Meskipun dulunya dianggap sebagai masalah yang terus-menerus namun dapat dipecahkan, pengentasan kemiskinan kini terhenti, dan di beberapa daerah, mulai mengalami kemunduran.

Keadaan Kemiskinan Global

Selama beberapa dekade, tingkat kemiskinan global terus menurun, berkat pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang, peningkatan perdagangan, dan program bantuan yang ditargetkan. Namun, guncangan yang terjadi baru-baru ini—termasuk pandemi COVID-19, perubahan iklim, konflik geopolitik, dan kenaikan inflasi—telah mengganggu stabilitas kemajuan. Jutaan orang didorong kembali ke dalam kemiskinan ekstrem, yang didefinisikan sebagai hidup dengan pendapatan kurang dari $2,15 per hari.

Apa yang Mendorong Kemunduran?

Beberapa faktor yang saling berhubungan berkontribusi terhadap krisis ini:

  • Gangguan Ekonomi: Pandemi ini menyebabkan hilangnya lapangan kerja dan kegagalan rantai pasokan secara luas, sehingga berdampak secara tidak proporsional pada populasi berpenghasilan rendah.
  • Perubahan Iklim: Peristiwa cuaca ekstrem, seperti kekeringan dan banjir, menghancurkan pertanian dan membuat masyarakat terpaksa mengungsi, sehingga mendorong lebih banyak orang ke dalam kemiskinan.
  • Ketidakstabilan Geopolitik: Konflik dan kerusuhan politik mengganggu perekonomian dan bantuan kemanusiaan, sehingga memperburuk kerentanan yang ada.
  • Inflasi: Meningkatnya harga pangan dan energi mengikis daya beli, sehingga kebutuhan dasar tidak terjangkau oleh masyarakat termiskin.

Mengapa Ini Penting

Pembalikan pengentasan kemiskinan bukan hanya sekedar krisis kemanusiaan; hal ini memiliki konsekuensi yang luas. Meningkatnya kemiskinan memicu keresahan sosial, migrasi, dan ketidakstabilan global. Hal ini juga melemahkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang, karena kemiskinan memerangkap individu dan komunitas dalam siklus kekurangan. Perkembangan yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa tanpa adanya intervensi segera, dunia akan mengalami peningkatan penderitaan dan kesenjangan yang signifikan.

Jalan ke Depan

Mengatasi krisis ini memerlukan pendekatan multi-sisi:

  • Penghapusan Utang: Membatalkan atau merestrukturisasi utang untuk negara-negara yang berhutang banyak dapat membebaskan sumber daya untuk program sosial.
  • Bantuan Tertarget: Memberikan bantuan keuangan langsung kepada kelompok rentan dapat mengurangi penderitaan yang ada.
  • Ketahanan Iklim: Berinvestasi dalam upaya adaptasi—seperti tanaman tahan kekeringan dan infrastruktur pengendalian banjir—dapat melindungi masyarakat dari guncangan iklim.
  • Pembangunan Berkelanjutan: Mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif yang memberikan manfaat bagi kelompok masyarakat termiskin sangat penting untuk pengentasan kemiskinan jangka panjang.

Situasi ini memerlukan perhatian segera dari pemerintah, organisasi internasional, dan sektor swasta. Kegagalan untuk bertindak tegas tidak hanya akan memperpanjang penderitaan umat manusia tetapi juga membahayakan stabilitas dan kemajuan global.

Perjuangan dunia melawan kemiskinan berada pada titik kritis. Jika tren yang ada saat ini terus berlanjut, kita berisiko kehilangan keuntungan yang telah diperoleh dengan susah payah selama beberapa dekade.