Pusat Keuangan Internasional Dubai (DIFC) mengalami lonjakan adopsi kecerdasan buatan (AI) di antara perusahaan-perusahaan anggotanya, menurut data terbaru.
Sebanyak 52% perusahaan DIFC kini melaporkan penggunaan teknologi AI dalam operasi mereka. Peningkatan dramatis ini menggarisbawahi semakin besarnya pengaruh AI di berbagai sektor di pusat keuangan ini.
Meskipun sifat sebenarnya dari penerapan AI berbeda-beda di setiap bisnis, tren ini menyoroti sikap proaktif Dubai dalam menyambut kemajuan teknologi. DIFC secara konsisten memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam inovasi fintech, yang bertujuan untuk menarik perusahaan-perusahaan dan talenta-talenta mutakhir ke dalam ekosistemnya. Komitmen yang kuat ini kemungkinan besar berkontribusi terhadap integrasi AI yang cepat ke dalam lanskap keuangannya.
Penerapan yang meluas ini menimbulkan pertanyaan penting tentang bagaimana kerangka peraturan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan teknologi ini. Karena AI memainkan peran yang semakin penting dalam pengambilan keputusan keuangan, memastikan pengembangan yang etis dan implementasi yang bertanggung jawab akan menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas dan integritas pasar DIFC.
